Monday, April 29, 2013

Selokan dan Perahu Kertas

Selokan, Ya sebuah jalur pembuangan yang ada diperumahan atau permukiman. Maksudnya pembuangan limbah air rumah tangga. Pengalaman saya dengan jalur pembuangan yang bernama selokan cukup mempunyai tempat. Masih ingat dengan perahu-perahuan terbuat dari kertas atau bahan material yang lainnya?

Saya selalu terkesan dengan permainan ini. Ya, antara perahu kertas dan selokan depan rumah. Saya dan teman sebaya sewaktu kecil dulu begitu gemar memainkannya selepas pulang sekolah. Riak ombak kecil khas selokan membawa hanyut perahu-perahuan kami menuju hilirnya di ujung gang sana. Tak ayal bila sorak sorai kami merayakan kegembiraan soal perahu-perahu yang melesat lancar terbawa arus menjadi tontonan mengasikkan.

Wednesday, April 24, 2013

Kicauan Tanpa Batas



Twitter, media sosial yang lagi digandrungi. Bukan hanya anak muda-mudi, kakek-nenek juga sekarang sudah memiliki akun pribadi disini. Bisa-bisa para kakek dan nenek sudah siap memberikan warisan dengan berupa akun twitter ber-follower puluhan juta orang. Media sosial yang satu ini bukan hanya dari rentan usia saja bisa dijadikan taraf ukur penggunanya. Ya, profesi pun bisa menjadi bahan pendekatannya. Yang mudah kita mulai dari Mamang-Mamang tukang somay sampai seorang Presiden pun sekarang sudah punya akun dimedia sosial ini.

Coba mari kita lihat apa fungsinya dari setiap pendekatan sesuai usia dan profesinya ini. Oh ya, analisis ini seadanya saja atau bisa dibilang penilaian pribadi saya. Dimulai dari yang termuda, Muda-mudi biasanya memanfaatkan twitter sebagai media curhat, numpang eksis, dan sarana pergaulan. Gak perlu contoh ya? Sebab bila dikasih contoh bisa jadi semua tulisannya berbau dengan bahasa baru di Indonesia, 4l4y. Tidak bisa dipungkiri bahasa-bahasa 4l4y sudah memasyarakat dan itu menjadi salah satu muatan lokal dikalangan generasi muda bangsa ini, mungkin?

Monday, April 15, 2013

Biasakan Akrobat Pada Tempatnya.....

Entah mengapa saya selalu menemui hal yang cukup menarik ketika Pagi. Saat dimana awal pemberangkatan saya menuju tempat yang bernama kantor. Kali ini saya tidak akan menceritakan opini saya tentang tembakau atau pun tentang yang namanya lemon tea. Dua hal yang saling berseteru dalam hal selera saya. Sahabat Budiman pun sudah tahu mana yang saya tidak suka dan mana yang saya suka.

Ok, kembali lagi soal perjalanan saya dengan sepeda motor bebek cap sayap angsa sepotong. Kami melewati lampu merah dan itu biasa. Kami melewati rel kereta api setra portalnya itu pun biasa. Kami lewati pusat pertokoan yang gedong itu pun biasa saja. Kami melewati gedung-gedung sejarah itupun sudah  biasa. Kami melewati tukang surabi, kupat tahu, baso urat, kue onde, cakwe, dan tukang-tukang alias Mamang-Mamang lainnya itu pun biasa saja.

Tapi kali ini saya sempat tergiur oleh kepulan bala-bala, gehu, dan tempe tepung goreng. Nyam nyam. Maklum pagi ini saya tak sempat untuk sarapan. Kalau urusan tukang gorengan memang sulit dihindari. Mungkin ini kebiasaan yang terbawa dari rumah. Setiap pagi kalau dirumah pasti saja ada ibi-ibi yang datang menjajakkan jualannya, gorengan. Memang spesial gorengan dimata saya. Ibarat gehu, gorenganlah lauk cemilan yang juara saat-saat pagi menjelang. Maaf kalau gak nyambung perumpaman saya yang satu ini. :)

Thursday, April 11, 2013

No Smoking...!

Rokok sesuatu yang berbahan baku tembakau. Penduduk Indonesia sebagian besar memang perokok. Hingga dijuluki surganya rokok, itu kata peneliti orang luar sana. Tapi saya agak miris juga ngeliat tayangan hasil penelitinya. Sampai-sampai anak kecil dibawah umur menghisap rokok sudah seperti mengenyot permen lolipop saja.

Saya juga sering berpendapat apa enaknya makan asap? Mana mengkonsumsinya saja sudah sulitnya bukan main. Pertama kita harus beli rokok dengan harga yang gak bersahabat, ke-dua kita harus membeli alat bantu lainnya yaitu korek, ke-tiga asapnya itu bikin mata kelilipan dan memerah, ke-empat panasnya bara yang lama-lama makin mendekati apitan jemari tengah dan telunjuk bikin melepuh, ke-lima efek samping yang mengorbankan organ dalam alias bermain dengan maut.

Sudahlah lupakan asap tembakau itu. Walau saya orang sunda yang kata orang Indonesia lainnya terkenal dengan doyan lalab-lalaban, tapi saya gak suka dengan lalab tembakau kering yang dibakar itu. Jujur gak enak menghisapnya. Membuat batuk saya yang sebenarnya sudah gak kambuh bisa jadi kambuh seberat-beratnya.

Kayaknya lebih enak membiasakan hidup tanpa asap rokok. Lebih segar dan menyehatkan. Lebih baik rajin berolahraga dan makan makanan yang bergizi ala tempo 90-an dulu, 4 sehat 5 sempurna. 

>>>Selamat hidup sehat dan hindari asap rokok, sodara-sodara<<<


Tetesan itu...

Hujan. Se-umpama air yang turun dari awan itu kering sebelum sampai ke permukaan bumi karena penguapan ekstrim apa jadinya? Tandus. samudera pun akan hilang dan berganti dengan padang gurun raksasa. Kehidupan?

Hm, benar-benar peristiwa yang begitu dinanti saat kemarau berkepanjangan di negara dua musim ini. Bila melihat hasil kerja dari hujan maka akan banyak yang dibahas, salah satunya lemon tea. Lemon tea menjadi cairan yang menghibur bagi saya ketika sedang buntu dalam berpikir. Atau secangkir teh full cream yang melumerkan bongkahan bingung menjadi inspirasi yang mengalir. Namun tak terasa bobot badan pun semakin deras. Kurang dari setahun sudah menghilangkan otot-otot yang merapihkan bentuk perut, hm.

Friday, April 5, 2013

Kabar Pagi ini

Maaf bila kata pagi saya gunakan kembali. Ya, pagi ini saya mendapatkan sebuah berita yang kurang sedap didengar. Kabar ini tersampaikan melalui HP saya. Rupanya Mama (Sebutan saya kepada Ibu) meminta saya untuk pulang. Ini bukan karena Mama sakit atau kakak sulung saya akan segera melangsungkan pernikahan dengan mendadak. Tapi ini karena ada berita duka. Salah Seorang Eceu (Kakak perempuan dalam sebutan sunda) masuk rumah sakit.

Saya percaya akan kekuatan do'a. Karena manusia mulia seantero dunia -Muhammad Saw- pernah mengutarakan, bahwasannya kekuatan seorang muslim adalah do'a. Saya berharap kepada para pembaca semua dapat mendo'akan Eceu saya agar dapat beraktivitas kembali seperti semula dan tentunya semoga sakitnya ini menjadi penggugur dosa beliau. 

Sungguh saat ini saya tidak dapat menulis dengan banyak. Tulisan ini teruntuk beliau yang sedang sakit disana.[]

>>> Selamat beraktivitas dan jangan lupa berdo'a, Kawan.<<<


Thursday, April 4, 2013

Cinta Ibu Begitu......

Pagi tadi entah apa yang menjadi saya harus menulis tulisan ini. Saat berangkat kerja menjadi hal yang biasa pada hari-hari biasanya. Namun entah kali ini terasa berbeda. Berawal dari lampu merah yang menyetop laju sepeda motor bebek kumal saya akibat sisa hujan kemarin. Tepat disisi sebelah kanan depan ada sebuah motor bebek yang ditunggangi oleh satu keluarga. Sang ayah tentunya yang mengendarai motor tersebut, sang ibu terduduk dengan apik sambil menyusui anak keduanya yang masih batita, dan si kakak dengan anteng didepan sambil terduduk jongkok pegangan tangan pada stang motor dalam dekapan sang ayah.

Potret ini mungkin sudah lumrah bagi saya, dan sahabat sekalian. Ini sebuah pemandangan yang tak asing didalam kondisi kehidupan urban. Namun yang saya takjub hal ini tak mudah untuk dilakukan, mereka melakukannya dengan sebuah kerjasama yang sangat baik. Bukan hanya kerjasama saja yang terjadi disana, namun ada unsur kimiawi hadir disana. Coba kita lihat secara seksama bagaimana sang batita begitu dengan santai dalam dekapan sang ibu. Dia begitu menikmati perjalanan ini, padahal disekelilingnya begitu riskan dan amat berbahaya. Bila kain gendongan sang ibu lepas apa jadinya. Cintalah yang membuat sang batita merasa nyaman. Oh ya, saya bukan menyarankan untuk melakukan hal yang sama. Tapi saya melihat sisi lain dari adegan akrobat ini.