Malam itu semuanya terasa hening dan terlihat nampak cerah-cerah saja, bahkan bintang nampak bergelayutan di langit malam saat ku berbaring di atas kasur ternyaman sedunia, pengklaiman sepihak dari ku. -Humairah- itu dia tempat yang ternyaman di sudut indekos kamarku; untuk saat-saat melepas lelah level sepuluh, mengerjakan tugas-tugas kuliah, berbincang dan menjamu kawan atau tamu yang berkunjung. Karena tak ada sofa seperti di ruangan tamu depan rumahku dikampung. Hanya humairah-lah yang empuknya seperti sofa diruangan 2,5 x 3 meter ini. Selepas ba'da Isya, sepeti biasa aku berbaring sambil memegang mini pocket diary yang kumal dan sebatang pulpen hitam merk pilot yang tutupnya telah hilang sepekan yang lalu, ku coba gores-goreskan semua imajinasi dan impianku untuk di catat sambil menengadahkan wajah ke langit malam.
“Nah beres.” lembar demi lembar telah penuh ku tuliskan untuk cerita di Ahad tadi. “Lumayanlah dapet segini.” komentar ku sambil membaca kembali tulisanku dalam hati. Tiba-tiba dikeheningan itu terdengar suara samar-samar dan timbul tenggelam, “Hihihi....... hihihi..... hihihi.....”. waduh... apa lagi nih, gumamku dengan bulu kuduk yang push up naik-turun. Rasa penasaran yang mendera dan rasa ingin tahu sudah meninju-niju didalam benakku. Inginku bangkitkan tubuh ini yang telah merebah dengan nyaman namun terasa sulit sekali untuk dilakukan, seperti tiba-tiba badan ini tertiban dua karung gabah kering atau lebih tepatnya tertiban –Eep- teman ku yang tambun itu, huft beratnya.
“Hop......” ku paksakan saja untuk menegakkan badan ini yang sebenarnya tak terlalu gemuk. Ku pancangkan telingaku untuk mencari sumber suara yang horor dan misterius itu. Setelah ku baik-baik mendengarkannya dan sudah dapat dipastikan sumbernya dari luar ruangan ini. “Cklek” ku intip dari balik gordeng jendela kamarku dengan rasa takut yang merongrong seruangan tempatku berdiri.
“Astagfirullah...” teriakku kaget setelah melihat sesosok hitam besar duduk di depan kursi teras yang kondisinya remang-remang, maklum lampu lima watt-lah yang bercahaya kuning menggantung di luar sana.