Wednesday, November 23, 2011

Omet dan Cintanya

Melankolis cinta; saat ini rasa-rasanya hati ini sulit memungkirinya. Apa mau di kata aku terjerembap dalam lumpur ini, kawan. Kiranya maukah kau selamatkan aku dari kubangan ini, kawan?" begitulah kebanyakan cerita di telenovela atau sinetron jaman sekarang, selalu saja tragis kejadiannya kalau-kalau membahas cinta. Penonton menangis dan sutradara terbahak lebar. Semakin penonton menangis histeris, semakin terpingkal-pingkal-lah para sutradaranya.

"Aduh, Cha gue gak kuat dah klo udah nonton pilem yang kayak gini-nih." komentar teman kampungku penggemar film-film semacam ini, sebut saja dia Omet. Dan apa yang terjadi dengan dia, dialah 'Play Boy cap bawang' yang kekasihnya dimana-mana, namun itu semua pengakuan hanya sebelah pihak saja. Pada intinya dialah 'si pengagum wanita dengan ratusan penolakan cinta' alias 'Si bujang menderita cinta'.



Suatu hari pernah ku pergoki dia dengan buku kitab pegangan cintanya yang berjudul "1001 cara menaklukan Wanita" dan puluhan kertas yang tergulung-gulung takberaturan bentuknya berserakan dimana-mana serta pulpen yang tak lepas erat digenggamnya, nampaknya ia beri perekat di batang pulpennya.

"Hayo, Lagi apa Met?".

"Ah, ganggu wae kamu mah."

"Bikin surat cinta yah?" pertanyaanku kali ini takdijawabnya. Nampak pula mukanya tertekuk dan bahasa tubuhnya berkata, Pergi sana jangan ganggu.

"Met-Met kamu tuh ada-ada aja."

"Kenapa gitu?" tanya dia dengan kerutan dahinya.

"Tahu gak, kenapa para idamanmu pada nolak kamu?"

"nggak?"

"Sini coba kamu!" Omet pun menegakkan badannya yang kurus itu dan menghampiriku yang sedang di hadapan kaca.

"Apa?" Omet bertanya heran di depan kaca.

"Jadi jawabannya bukan mereka tidak suka sama kamu, Met."

"Tapi?" Omet menyela.

"Tapiiiiiiii, rasa kasihan mereka melebihi rasa suka mereka ke kamu, karena wajahmu itu lebih pantas dikasihani dari pada dikasihi." Omet pun semakin dalam mengerutkan dahinya dan berkata, "Dasar lu Uchaaaaa."

Aku pun langsung menghilang dari hadapannya sekejap dengan jurus andalan -Stephen Chow- 'Jurus Seribu langkah', sebelum ia daratkan lemparan gulungan-gulungan surat cintanya yang gagal di punggung ku. Sejak saat itu dia tak menulis kata-kata cinta dalam lembaran-lembaran surat cintanya untuk 5 bulan terakhir ini. []
Categories:

2 comments:

Komentar dan Opini Anda sangat membangun dalam pengembangan blog ini. Terimakasih atas partisipasinya.