
Selepas adzan berkumandang dan shalat Isya didirikan, entah angin apa yang membuat telepon genggamku menjerit rewel ingin diperhatikan. Saat itu aku sedang berurusan dengan komputer jinjingku demi menyelesaikan sesuatu hal yang sudah aku janjikan empat tahun lalu, walau kini sudah di ambang lima tahunnya. Mata minusku kini masih sibuk dengan ribuan kata yang terpampang di layar mesin ketik abad dua puluhan ini. Ribuan kata yang telah aku kerjakan...