“Terminal Kampung Rambutan”,
begitulah nama tempat tujuan saya tersemat dengan apik di salah satu papan
penunjuk arah berwarna dasar hijau itu. Saya rasa inilah Jakarta di 18.30 Pm.
Papan itu semakin menghilang dari pelupuk mata ditikungan tajam arah terminal
yang dimaksud. Bus antar kota yang saya naiki ini semakin menurunkan
kecepatannya disekitar 20 km/jam. Saya yakinkan lagi keberadaan saya ini dalam
hati, kini saya disini. Benar kawan saya
disini, Jakarta yang amat kalut.
Perlahan saya coba turun dari bus
dan menginjakkan kaki...
Monday, January 30, 2012
Saturday, January 21, 2012
Posted by Jaman on 5:54 AM with No comments

Saat ini saya masih berada di
Bandung dengan segala memorial yang sulit dilupakan. Dimana dulu, awal
perintisan jalur-jalur akademik mulai terukir di Ibu kota provinsi ini. Tapi
saya tersadarkan dengan selang waktu yang menghentakkan diri ini dan disaat
ini, kawan. Mengingatkan akan segala hal yang sudah kita lalui di “kota
perjuangan”. Begitulah para aktivis mahasiswa menyebutnya pada lagu “halo-halo
bandung” yang diplesetkan itu.
Begitu...
Monday, January 2, 2012
Posted by Jaman on 10:54 PM with 1 comment
31 Desember 2011,
"Salam kesenangan, buat semua yang
diperbudak-nya.", sapa setan di penghujung akhir tahun.
Kawanku, malam
ini persis dengan malam dimana puasaku dan puasamu berakhir beberapa
bulan yang lalu. Namun gema takbir, tahmid, tahlil tak terdengar kali
ini. Bahkan mushola-mushola tak seramai malam itu. Kini semua telah
tumpah ruah di jalanan. Dimana
saat itu hari perayaan kebebasan aku untuk menggoda mu wahai manusia.
kembang api saat ini lebih meriah dibanding -malam takbiran- yang katamu
itu hari kemenanganmu, kawan....
Posted by Jaman on 9:26 PM with No comments
"Cinta kepada hidup.... memberikan... senyuman abadi,
walau hidup kadang tak adil tapi cinta lengkapi kita....... ho....
wo......................" sambil terpejam Eep meresapi lagu yang ia nyanyikan sembari
dituntun penyanyi aslinya dari headphone MP3-nya yang terpasang rapat di
kedua telinganya malam itu dan tumben syair yang ia nyanyikan benar apa adanya
tanpa di rubah tatanan bahasanya ke betawi.
"Woi....
berisik....!!!" koor penghuni kost termasuk aku. Dan Eep pun berbisik
sambil meneruskan hobinya yang ia asah diam-diam itu. Aku...
Subscribe to:
Posts (Atom)