Saturday, December 7, 2013

AKU SUNGAI

Malam ini takseperti malam-malam biasanya. Entah mengapa bisa terjadi? Seorang pemuda seperempat abad bergumam duduk termenung di atas bantaran sungai dekat tempat ia mengais rezeki. Bintang-gemintang takramah menampakkan wajahnya beberapa malam ini. Hanya riak arus sungai yang masih setia menemani lamunan sang pemuda sebagai ujung penghibur dikala letih. Walau sesekali buntalan-buntalan plastik sampah hanyut di sana. "Uh, muak aku melihat...

Sunday, November 10, 2013

Ini Malammu

"Fit... Bukankah suasana ini yang kau rindukan?" Sebuah tanya terlontar menghujam nalar namun terlampau lembut tersampaikan olehnya. Aku hanya bisa terdiam terpaku takberbuat apa-apa. Pertanyaan itu cukup membuat kacau alur pikiranku. Sebenarnya apa maksudnya bertanya seperti itu? Takmenjawab bukan menjadi jawaban, maka aku harus menjawab demi sebuah diskusi kecil yang aku buat sendiri dengannya, "Benar, aku merindukan ini." "Lantas apa...

Friday, October 25, 2013

Aku Trianti

Selepas adzan berkumandang dan shalat Isya didirikan, entah angin apa yang membuat telepon genggamku menjerit rewel ingin diperhatikan. Saat itu aku sedang berurusan dengan komputer jinjingku demi menyelesaikan sesuatu hal yang sudah aku janjikan empat tahun lalu, walau kini sudah di ambang lima tahunnya. Mata minusku kini masih sibuk dengan ribuan kata yang terpampang di layar mesin ketik abad dua puluhan ini. Ribuan kata yang telah aku kerjakan...

Thursday, September 26, 2013

Ikrar Persahabatan di Car Free Night

Sore itu tepatnya saat mentari mulai terpejam, dua orang gadis menyusuri trotoar Jalan Singawinata. Mereka begitu berseri-seri sibuk berjalan sambil membicarakan banyak hal seperti kebanyakan kebiasaan gadis lainnya. Pertemuan ini sudah mereka rencanakan sebulan yang lalu pada hari kesibukan mereka masing-masing. "Lona, akhirnya kita mau sampai." ujar Nuril sambil menunjuk pusat keramaian yang mereka cari.  Rimbun pepohonan begitu meneduhkan...

Monday, August 26, 2013

Duloh Sang Makelar Penakluk Trio Serigala Berbulu Karung Beras

"Gimane ini bisa kejadian, ane komplain kalau begini!" Duloh berapi-api sambil menegangkan urat kerongkongannya. Matanya terbelalak memerah karena darah dalam tubuhnya telah mendidih sampai ke ubun-ubun. Rambutnya yang keriting nyaris keribo makin tak karuan bentuknya, bisa dibilang mirip sarang tawon belasteran dengan sarang burung. Ia berteriak-teriak dan meracau sepanjang jalan seperti orang yang kesetanan. Langkahnya yang panjang terlihat...

Tuesday, August 20, 2013

Di Meja Cafe....

Meja, aku dan kamu. Sempat kau berpangku tangan diatas meja itu. Segelas es teh manis pesananmu tersisa utuh setengah. Kita telah habiskan waktu berbincang tak tentu arah. Jika kau melihat jalanan di depan sana, seperti itu pembicaraan kita. Ramai, berliku, dan macet merayap. Tapi gerak matamu datar. Hanya sesekali aku lihat dia lincah. Apa engaku malu? Ataukah risih dengan mataku? Hei, lihatlah meja bundar dihadapan kita. Apa pantas pertemuan...

Sunday, July 28, 2013

Sebait Tanya Untukmu

Siang itu di Pelataran Masjid Al-Ikhlas cukup ramai tak kalah oleh kesibukkan pasar Ujung Berung. Lalu lalang mobil-mobil besar dan angkot terlihat jelas dari sana. Memang masjid ini berada tepat di depan jalan raya antar kota. Maka tak salah bila pelatarannya menjadi tempat paling favorit bagi para pelancong atau warga sekitar di Bulan Ramadhan untuk sekedar berduduk-duduk dan berselonjoran ria atau berbaring sejenak yang di ujungi dengan bunga...

Thursday, June 20, 2013

Jamal dan Jaman

Gedung berwarna putih berpadu dengan hitam itu masih kokoh bertengger di jalan protokol kota. Gedung yang kembar ini masih nampak ramah meladeni kamera-kamera pengunjung. Dari DSLR, kamera mini poket, sampai kamera HP yang pixcelnya gak seberapa. Tapi mereka senang dengan keberadaan dua gedung ini. Konon namanya Gedung Kembar, maka di depan gedung itu berdiri patung Sakula Nadewa -tokoh pewayangan yang sama kembar-. Terduduk seorang pemuda...

Monday, June 17, 2013

Just Say Hello

Lama sudah kiranya jemari ini tak mengetik lagi. Sekedar kata halo dari saya yang tak lebih hanya seorang pemuda baru saja sembuh dari penyakitnya selama dua pekan lalu. Tak banyak yang saya tulis kali ini. Karena rasa kaku mengetik kembali menjangkit saya. Do'akan saja semoga dapat menulis cerita fiksi kembali seperti biasa. Jujur saya hanya ingin berucap jagalah kesehatanmu, kawan. Sungguh mahal sehat itu dan saya merasakannya dua pekan lalu. Berdiam diri tak bisa melakukan kebutuhan sendiri secara mandiri. Apa-apa harus minta tolong itu...

Wednesday, May 29, 2013

Sekolah Menengah Atas-Ku : Badut-Badut Siap Pentas

Hari MOS pun berlanjut menjadi sebuah kisah yang sudah sepantasnya siswa baru melaluinya disebuah  sekolah baru. Kenyataan ini kami telan dengan berbekal segala peralatan dan persyaratan yang membuat kami terlihat seperti orang-orangan sawah. Coba lihat saja penampilan kami ini, sepatu kets bertali rapia dengan warna yang berbeda alias beda toko, merah dan kuning. Name Tag bertengger di leher kami yang terbuat dari karton warna merah putih dan tali kur, serta tersemat dengan apik foto masing-masing. Terselempang tas terbuat dari kantung...

Wednesday, May 8, 2013

Cinta Udin Yang Karam

"Kandas sudah cintaku karam dipelabuhannya." keluh Udin pemuda yang baru saja ditolak cintanya. Wanita yang ia sukai kini telah memiliki pangeran impiannya. Lain kata wanita itu menyukai seseorang yang  itu bukanlah Udin. Pemuda yang baru duduk dibangku SMA kelas dua ini begitu menyukai sosok Amel. Ya, Amel seorang gadis yang berkulit putih langsat bagai nona-nona keturunan bule. Gadis ini begitu memiliki tempat dihati Udin. Kisah cintanya selalu kandas apabila Udin mengutarakan maksudnya, lebih dari teman. Udin begitu menjaga perasaannya...

ATM Dan Tanggal Lahir Yang Terlupa

Malam itu disalah satu bilangan daerah Purwakarta, satu keluarga sedang menikmati liburan. Malam dimana ke-esokkan harinya adalah hari Ahad. Kawasan taman kota menjadi pilihan mereka untuk berjalan-jalan menapaki lingkaran kolam besar bernama Situ Buleut itu. Dengan wajah penuh berbinar memandangi riak air yang memenuhi kolam itu. Sang ayah mengajak keluarganya yang terdiri dari seorang istri dan seorang putri sedang dalam masa berpertumbuhan. Mereka pun terduduk dengan nyaman dibangku taman yang tersedia sambil menikmati pemandangan yang ada...

Friday, May 3, 2013

MayDay Sepuluh Menit Lalu

MayDay, hari itu telah berlalu sepuluh menitan yang lalu. Dimana kaki saya menjejakkan lagi di Ibu kota ini. Langit pun telah kembali kelam, malam. Teriakkan mereka tak lagi terdengar bingar.  Mereka, anda, saya dan kita semua telah terbaring lelap melupakan harapan yang masih menggantung. Bila ada super hero diantara kita saya yakin dia sedang tertidur lelap, kawan. Sudahlah biarkan gulita mendekap kita hingga subuh tiba. ...

Monday, April 29, 2013

Selokan dan Perahu Kertas

Selokan, Ya sebuah jalur pembuangan yang ada diperumahan atau permukiman. Maksudnya pembuangan limbah air rumah tangga. Pengalaman saya dengan jalur pembuangan yang bernama selokan cukup mempunyai tempat. Masih ingat dengan perahu-perahuan terbuat dari kertas atau bahan material yang lainnya? Saya selalu terkesan dengan permainan ini. Ya, antara perahu kertas dan selokan depan rumah. Saya dan teman sebaya sewaktu kecil dulu begitu gemar memainkannya selepas pulang sekolah. Riak ombak kecil khas selokan membawa hanyut perahu-perahuan kami...

Wednesday, April 24, 2013

Kicauan Tanpa Batas

Twitter, media sosial yang lagi digandrungi. Bukan hanya anak muda-mudi, kakek-nenek juga sekarang sudah memiliki akun pribadi disini. Bisa-bisa para kakek dan nenek sudah siap memberikan warisan dengan berupa akun twitter ber-follower puluhan juta orang. Media sosial yang satu ini bukan hanya dari rentan usia saja bisa dijadikan taraf ukur penggunanya. Ya, profesi pun bisa menjadi bahan pendekatannya. Yang mudah kita mulai dari Mamang-Mamang tukang somay sampai seorang Presiden pun sekarang sudah punya akun dimedia sosial ini. Coba mari...

Monday, April 15, 2013

Biasakan Akrobat Pada Tempatnya.....

Entah mengapa saya selalu menemui hal yang cukup menarik ketika Pagi. Saat dimana awal pemberangkatan saya menuju tempat yang bernama kantor. Kali ini saya tidak akan menceritakan opini saya tentang tembakau atau pun tentang yang namanya lemon tea. Dua hal yang saling berseteru dalam hal selera saya. Sahabat Budiman pun sudah tahu mana yang saya tidak suka dan mana yang saya suka. Ok, kembali lagi soal perjalanan saya dengan sepeda motor bebek cap sayap angsa sepotong. Kami melewati lampu merah dan itu biasa. Kami melewati rel kereta api setra...

Thursday, April 11, 2013

No Smoking...!

Rokok sesuatu yang berbahan baku tembakau. Penduduk Indonesia sebagian besar memang perokok. Hingga dijuluki surganya rokok, itu kata peneliti orang luar sana. Tapi saya agak miris juga ngeliat tayangan hasil penelitinya. Sampai-sampai anak kecil dibawah umur menghisap rokok sudah seperti mengenyot permen lolipop saja. Saya juga sering berpendapat apa enaknya makan asap? Mana mengkonsumsinya saja sudah sulitnya bukan main. Pertama kita harus...

Tetesan itu...

Hujan. Se-umpama air yang turun dari awan itu kering sebelum sampai ke permukaan bumi karena penguapan ekstrim apa jadinya? Tandus. samudera pun akan hilang dan berganti dengan padang gurun raksasa. Kehidupan? Hm, benar-benar peristiwa yang begitu dinanti saat kemarau berkepanjangan di negara dua musim ini. Bila melihat hasil kerja dari hujan maka akan banyak yang dibahas, salah satunya lemon tea. Lemon tea menjadi cairan yang menghibur bagi saya ketika sedang buntu dalam berpikir. Atau secangkir teh full cream yang melumerkan bongkahan bingung...

Friday, April 5, 2013

Kabar Pagi ini

Maaf bila kata pagi saya gunakan kembali. Ya, pagi ini saya mendapatkan sebuah berita yang kurang sedap didengar. Kabar ini tersampaikan melalui HP saya. Rupanya Mama (Sebutan saya kepada Ibu) meminta saya untuk pulang. Ini bukan karena Mama sakit atau kakak sulung saya akan segera melangsungkan pernikahan dengan mendadak. Tapi ini karena ada berita duka. Salah Seorang Eceu (Kakak perempuan dalam sebutan sunda) masuk rumah sakit. Saya percaya...

Thursday, April 4, 2013

Cinta Ibu Begitu......

Pagi tadi entah apa yang menjadi saya harus menulis tulisan ini. Saat berangkat kerja menjadi hal yang biasa pada hari-hari biasanya. Namun entah kali ini terasa berbeda. Berawal dari lampu merah yang menyetop laju sepeda motor bebek kumal saya akibat sisa hujan kemarin. Tepat disisi sebelah kanan depan ada sebuah motor bebek yang ditunggangi oleh satu keluarga. Sang ayah tentunya yang mengendarai motor tersebut, sang ibu terduduk dengan apik sambil menyusui anak keduanya yang masih batita, dan si kakak dengan anteng didepan sambil terduduk jongkok...

Friday, March 29, 2013

Ban dan Profesi barunya

Hari Sabtu, pukul 16.30 WIB;  Roda ban sepeda motor bebek merk satu sayap angsa ini berputar melawan arus waktu. Suasana saat itu begitu gelap mencekam. Hutan pinus khas Gunung Tangkuban Perahu begitu membisu ditengah deras hujan yang tumpah. Jas Hujan yang dikenakkan sudah tak sanggup menahan benturan air dari langit sana. Samar-samar lampu sorot seadanya dari pabrikkan si motor ini pun tak sanggup membelah kegelapan. Tiba-tiba terasa ada yang berbeda dari laju kendaran tua ini. Kali ini terasa tak selincah biasa, sedikit ada gerakkan...

Tuesday, March 19, 2013

Soto Ayam Untuk Sarapan Pagi Kali ini

Dua pekan sudah saya bergelut di ibu kota Jawa Barat, Bandung. Maka kepulangan saya untuk saat ini tiada lain untuk melarutkan rindu yang sudah mulai menggumpal didada. Rindu kepada keluarga disana itu sudah pasti, rindu dengan suasana rumah dan makanannya itu hal yang sulit dilupakan. Tapi untuk saat ini saya pulang ada misi lain. Ya, misi lain. Mungkin ini tanpa mengurangi rindu-rindu sebelumnya.  Menikmati suasana dibilangan jalan R.E. Martadinata yang teduh rindang pohon-pohon besar sepanjang trotoar dekat kampus SMA saya dulu. Lantas...

Tuesday, March 12, 2013

Kelas 3A Dan Piagam Penghargaan

Saat itu Acil yang mulai menginjak ABG menyusuri jalur selokkan yang sudah lama mengering dan tak berfungsi sebagaimana mestinya. Jalan raya seadanya alias aspalan yang sudah memborok lubang kronis ia jalani dengan riang. Sesekali suara khas sungai yang mulai mengering mengiringi perjalanannya dari sebelah kiri sudut matanya sana. Bahkan burung -kapinis- sebutan orang lokal untuk burung yang masih sanak famili dengan walet ini, meliuk-liuk pagi buta di udara. Acil pagi itu begitu memburu kepagian. Langkahnya yang riang namun lebar-lebar membuat...

Monday, March 4, 2013

Ikus dan Ketupat sayur Padangnya

Berawal kisah dari sebuah mobil bus dalam kota, Damri. Pemuda asal Jawa Timur ini meniti pendidikan kejenajang yang lebih tinggi. Saat itu tepat pukul 06.00 am atau jam pagi maksud saya jam enam pagi. Laju jalan bus yang sudah sepuh ini begitu nampak ramah dengan santainya membuat pemuda ini takjub dengan situasi urban dikota yang sedang ia susuri ini. Entah bagaimana ceritanya pemuda ini berpikiran bahwasannya Bandung menjadi pilihannya untuk menuntut ilmu di jenjangnya pasca SMA. Selepas jam di HandPhone-nya sudah menunjukkan pukul 07 pagi...