
"Gimane ini bisa kejadian, ane komplain kalau begini!"
Duloh berapi-api sambil menegangkan urat kerongkongannya. Matanya terbelalak
memerah karena darah dalam tubuhnya telah mendidih sampai ke ubun-ubun.
Rambutnya yang keriting nyaris keribo makin tak karuan bentuknya, bisa dibilang
mirip sarang tawon belasteran dengan sarang burung. Ia berteriak-teriak dan
meracau sepanjang jalan seperti orang yang kesetanan. Langkahnya yang panjang
terlihat...