Wednesday, March 14, 2012

Acil "BBC" Namaku

Tak ada yang berbeda, bahkan tak ada yang istimewa dari sebuah kampung di kilometer sembilan jalan Terusan Kapten Halim itu. Jalan raya melintang di depannya masih tetap sama dengan jalan raya kebanyakan. Hamparan sawah menghijau terhampar luas mengelilingi permukimannya. Riuh redah permukimannya terbelah oleh jalur utama yang tersusun dari batu sungai tanpa aspal hasil kerja bakti penduduknya. Mushola-mushola disana sebagai pusat tempat peribadatan, tak ubahnya  seperti kampung mana pun di tanah Pasundan lainnya. Dua garis sungai yang...

Wednesday, March 7, 2012

Lidah tuh tak bertulang, tapi tajam seperti pedang?

Sahabat-sahabat, terkadang kita agak selalu meremehkan sebelah mata mengenai bab penjagaan lidah. Padahal Rasul kita Nabi Muhammad Saw berpesan, bahwasannya kita selaku muslim orang yang beriman kepada Alloh dan Rasul-Nya di anjurkan menjaga lidah dan akhlak. Karena telah di jelaskan bahwasannya apa yang kita utarakan bila gibah, maka kita selayaknya seperti memakan bangkai saudara kita sendiri (Qs. Al-Hujarrat:12) Apa yang terjadi sekarang? Fenomena program televisi begitu memfasilitasi kita untuk mengasah kemampuan gibah kita agar 'si gibah'...

Ada Apa Pagi Ini ???

Kini Malam Bercerita tentang tenangnya Ketika Pagi Buta Semua Sibuk Bangunkan Sang Pengkantuk Puluhan Benih Bangsa Kehausan Ilmu Pagi ini Ada Apa Pagi Ini ??? Kemana sang Pengajar ??? Pulang Sajakah Aku Tak Peduli Seakan Urungkan Niat Tuk Ubah Yang Salah Tapi Itu Bukan Sebuah Jawaban Maka Hadapi Saja Semua Dengan Ilmu Yang Ada Walau Sederhana. Karya : Fitrah Nurjaman 02 Januari 2002...

PUTIH, KELABU, HITAM

Hei... Putih, Kelabu, Hitam Apa  dia masih ada? Akar-akar tersesat itu masih ada kawan Siapa itu yang menatap teduh di balik embun sisa pagi tadi? Hei, Awan… Putih, Kelabu, Hitam Apa Kabar di Senja ini? Penat sesak aku di jalan raya yang menua Siapa itu penyejuk di balik bola mata senja kala ini? Hei… Dia tak Putih, Kelabu ,Hitam Berwarna merona wajahnya, kawan Lantas siapakah dia? Pelangi senja selepas hujan itulah dia kawan. Kostan Istanaku (Sekeloa Timur), 29 Juni 2010, 04.54 pm...

KAU TITIPAN SANG MAHA RAHMAN

Raut wajah itu lugu penuh harapan, kawan. Garis lengkung senyumannya menjadikan langit tersenyum pada dunia. Bahkan seorang Muhammad bagian darinya, sebelum Ibundanya pergi dari hingar bingar dunia. Mata bercahaya ingatkan kita akan sebuah kata ketegaran. Untaian-untaian harapannya dalam lisan do’a mampu membelah atmosfir dunia.  “Janganlah kau hardik mereka!” Tuhan berkata dalam surat cintanya kepada manusia. Ku elus lembut rambutnya dengan ikhlas, Malaikat pun tersenyum menatapnya. Jangan kau ragu, wahai wajah lugu penuh harapan. Langkah...

Klimaks

Saat-saat itu, dimana deru mesin sepeda motor bebek ku tersengau. Roda-roda motor aku pecut dengan tarikan gas yang memaksa tergesa, roda belakang seakan ingin mengejar sang roda depan. Lampu lalu lintas sedang memihak pada ku, terimaksaih kawan; si lampu merah yang tak menghambat. Jalur alternatif itu mendadak lancar tak dirundung macet kendaraan yang memiliki keperluan yang lain. Mentari Sumedang menuntun laju motor bebek butut ku di pagi itu. Dan jam 7.00 pagi sampailah sudah semua harapan yang ku catat dalam buku diary yang ku titipkan...

Setitik Surga di Dunia

Purwakarta, 07 Maret 2012 Kawan, saat ini tepat pukul 14.30 WIB. Aku berada di tempat yang begitu nyaman, tenang, asri, dan tentram. Tak kuasa lidah ini menyebutnya "Setitik Surga di dunia". -Situ Wanayasa- yang begitu bersahaja. Saya tak terlalu pintar berkata-kata menggambarkannya. Namun akan ku coba menceritakannya kepadamu, kawan. Tentang tempat yang indah rupawan ini. Aku lihat lingkaran situ ini tak sempurna namun berhiaskan udara...