Wednesday, March 7, 2012

Setitik Surga di Dunia

Purwakarta, 07 Maret 2012

Kawan, saat ini tepat pukul 14.30 WIB. Aku berada di tempat yang begitu nyaman, tenang, asri, dan tentram. Tak kuasa lidah ini menyebutnya "Setitik Surga di dunia". -Situ Wanayasa- yang begitu bersahaja.

Saya tak terlalu pintar berkata-kata menggambarkannya. Namun akan ku coba menceritakannya kepadamu, kawan. Tentang tempat yang indah rupawan ini.

Aku lihat lingkaran situ ini tak sempurna namun berhiaskan udara yang melambai-lambai memanjakan saluran pernafasanku yang telah berkarat. Begitu menenangkan, kawan.

Aku duduk di antara anak tangga pendopo yang teduh. Tatapan kosong itu pun sirna sudah, yang ada hanyalah tak jemunya bola mata ini menyisirnya. Riak ombak air yang begitu ramai namun tenang. Susunan pohon pinus riuh teduh hiasi daratan kecil ditengah permukaannya.

Garis samar wajah Tangkuban Perahu di rundung kabut, hijau pudar warnanya, kawan. Pantulan sewarna terlihat dari riak ombak halusnya. Ah, sungguh begitu selaras, kawan.

Tak jarang pasangan kekasih yang terpesona olehnya. Bisa ku bayangkan bila libur menyambanginya, pantaslah ramai keberadaannya. Kesahajaan yang takkan pernah usang.

pesona ini akan berkepanjangan, kawan. []
Categories:

0 Opini Pembaca:

Post a Comment

Komentar dan Opini Anda sangat membangun dalam pengembangan blog ini. Terimakasih atas partisipasinya.