Sahabat-sahabat,
terkadang kita agak selalu meremehkan sebelah mata mengenai bab penjagaan lidah. Padahal Rasul kita Nabi Muhammad Saw berpesan, bahwasannya kita selaku muslim
orang yang beriman kepada Alloh dan Rasul-Nya di anjurkan menjaga lidah dan
akhlak. Karena telah di jelaskan bahwasannya apa yang kita utarakan bila gibah,
maka kita selayaknya seperti memakan bangkai saudara kita sendiri (Qs.
Al-Hujarrat:12)
Apa yang terjadi
sekarang? Fenomena program televisi begitu memfasilitasi kita untuk mengasah
kemampuan gibah kita agar 'si gibah' lebih berkualitas, Astagfirullah Aladzim. Perang pemikiran sudah terjadi, sahabat. Walau kita
terasa di ninabobokan dengan situasi
lingkungan yang ada. Kata mereka, "kan sekarang segala informasi sudah
tidak ada batas" tuntutan globalisasi katanya.
Apa jadinya bila
kita menjadi seperti lupa akan mana yang hak untuk di bicarakan dengan mana
yang gibah atau gosip bahasa keren sekarang. amnesiakah kita??? Artis-artis
sekarang merubah trend dengan pembahasan barunya, "perceraian jadi
musiman???" Sungguh aneh saat ini! Pada hal salah satu urusan
yang di benci Alloh adalah ini.
Ada sebuah
ungkapan "lidah tak bertulang namun tajamnya seperti pedang". Menurut
saya itu benar adanya bila penjagaan tak dilakukan, salah satunya dengan sahum
atau puasa. tapi lidah pun bisa menjadi lembut dan bermanfaat. Misalnya
menghalalkan yang tadinya haram, contoh kongkretnya; ijab qabul suatu pernikahan. Dan
banyak hal yang lainnya seperti menasehati dan lainnya.
Mungkin ini menjadi sebuah renungan bagi saya khususnya dan bagi pembaca pada umunya.
Wallahualam bisawab.....
Saturday, August 1, 2009 at 12:25pm
0 Opini Pembaca:
Post a Comment
Komentar dan Opini Anda sangat membangun dalam pengembangan blog ini. Terimakasih atas partisipasinya.