Tuesday, December 18, 2012

Itu Dia?

Sore itu lembayung senja tak nampak seperti biasanya. Awan mendung bergumpal-gumpal seperti membentuk pola lukisan yang sesekali diselinggi oleh rintikkan hujan dari atas sana. Fadillah begitu paham dengan gejala siklus alam ini. Maklum saja saat ini telah memasuki bulan-bulan penghujan, November. Selepas Fadillah pulang dari aktivitas di hari Jum'at berkah ini, maka hanya sebuah kalimat yang bergelayutan dinalar Fadillah. Ya, “Pulang Kampung!”...

Thursday, November 22, 2012

Pentak Umpet masih Eksis gak yah?

Masih ingat dengan kata-kata ini, "Hompimpa alaium gambreng"? Sebuah kalimat yang sampai saat ini saya tak tahu apa itu artinya (udah tahu, deng artinya. Tadi nge-googling yang artinya, “Dari Tuhan Kembali Ke Tuhan, Mari Kita Bermain !!!”). Namun begitu sakral untuk dinyanyikan apabila memulai sebuah permainan tradisional yang salah satunya adalah -Pentak Umpet-. Ya, Pentak Umpet merupakan permainan yang cukup mengasyikkan ketika saya kecil dulu....

Tuesday, November 13, 2012

Undangan Nikah Seorang Kawan di Kota Angin

Langit pagi saat ini begitu jernih kawan. Ku edarkan pandangan mata ini ke langit, tak ada segumpal pun awan yang berarak. Sesekali ku hirup udara pagi yang begitu bersih di halaman depan indekos sambil merenggangkan tangan dan pinggang yang berusia se-perempat abad ini. Ku dapati beberapa kawan begitu sibuk di pagi ini. Yasir, begitu subuh sekali merelakkan tubuhnya tersentuh air demi sebuah undangan kawan kami. Padahal aku tahu dia begitu menggigil karena ulah udara subuh Bandung yang berkolaborasi dengan air PDAM-nya. Uci sibuk mengayuh pedal...

Sunday, October 28, 2012

Sebungkus Kacang Kulit Mengupas Sejarah

Di Hari Tasyrik ini, saya sedang berduduk-duduk santai di Warung Mas Dedi sambil berbincang-bincang ringan dengan beberapa kawan sambil ditemani secangkir teh manis hangat dan satu bungkus kacang kulit. Tepat didepan warung melintang jalan raya yang bernama jalan Terusan Kapten Halim - Pondoksalam. Jalan yang kami pikir tak ada kisah penting di dalamnya. Jalan yang menghubungkan 3 (tiga) kecamatan ini begitu biasa pada umumnya. "Tapi ieu...

Tuesday, October 9, 2012

Prahara Gang Ujung Kampung dan Ajun Rombeng 3

"Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh, Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh." ucap Haji Sanip yang di ikuti koor para jama'ah dibelakangnya termasuk Ajun. Semiliri angin subuh sesekali menggoyangkan dedaunan pohon pisang yang tumbuh liar disamping mushola. "Al-Ikhlas" nama dari sebuah mushola yang kini mulai ramai didatangi warga sekitar dan itu termasuk Ajun pemuda urakkan yang semaunya bila berpenampilan. Di Subuh itu Mushola ini seolah tersenyum pada Ajun. Ajun pun dengan hati yang sedikit tenang merasakan keramahan ruangan...

Tuesday, September 25, 2012

Mona Lisa Suka Padanya....

Siang ini begitu teduh diguyur hujan sedang, dimana saat aku membuka lembar demi lembar buku bacaan yang sedang inginku khatamkan ini. Berteduhkan atap dari anyaman tanaman padi yang telah menguning terpanen, disaung dekat pohon mangga depan halaman rumah. Aku meneguk kisah dari setiap paragraf sang penulis ceritakan. Dalam sunyi dan belaian halus angin yang berhembus di antara sela air hujan, aku begitu khusyuk menikmati suasana ini, tiba-tiba terkoyak-koyak suasana nyaman itu setelah seorang pria dari ujung gang menghampiriku, “Woi, Pit...

Friday, September 21, 2012

Prahara Gang Ujung Kampung dan Ajun Rombeng 2

“Maafin Ajun yah, Ji?” mohon ajun sambil mencium tangan Haji Sarip.  “Udeh-udeh jangan minta maaf ke gue. Noh, minta maaf ke lu punya Tuhan –Alloh Azawajala- ame lu punya orang tue!” terang Haji Sarip. Subuh itu setengah sadar Ajun mengutarakan yang begitu sentimentil bagi nuraninya dan Haji Sarip yang mendengarnya, "Maafin Ajun yah, Ji?"  Dengan berjalan sempoyongan ia perlakukan celana jins kesayangannya seperti biasa, menyeretnya. Wajah tua Haji Sarip begitu tersenyum melihat anak muda yang sedang ia tuntun ke Mushola...

Tuesday, September 4, 2012

Lagi-Lagi soal Cinte: Kisah Yang Terlupa

Selepas jogging yang berakhir dengan kejar-kejaran itu, Eep menghampiri kamar kostan-ku dengan wajah yang sudah tidak menyeramkan seperti pagi tadi. Aku yang sedang santai didepan CPU meng-edit foto-foto disela jogging tadi, tersenyum padanya. “Kenapa ente Fit?” tanyanya heran. “Ah, kagak ape-ape. Pengen senyum aje.” “Waduh Ente kagak sakit kan?” tanyanya khawatir plus dengan wajah paniknya. “Ape sih? Ade-ade aje. Ane kagak ape-ape, yang ade luh kali? Tumben nongol nyelonong aje ke kamar ane.” “Lah, biasanye juga gitu kan?” “Salamnye...

Saturday, September 1, 2012

Sepatuku dan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat

Degup nadi terus berdenyut menyalurkan oksigen di setiap hela napas udara yang ku hirup. Kaos kaki hitam yang sudah mulai menipis, ku pakai di kedua kaki mengalaskannya sebelum bersepatu. Sepatu kets yang selalu ku jadikan andalan untuk meregangkan otot-otot kaki telah terpasang dengan apik. 06:00 WIB, langkah pertamaku menuju tempat favoritku melepaskan bulir-bulir keringat yang mandeg sepekan karena tak berolahraga kini akan deras mengalir....

Saturday, August 4, 2012

Bersama di Punclut

Tepatnya sepekan sebelum bulan Ramadhan, saya mendapatkan dua buah SMS yang isinya tak jauh berbeda dan jaraknya tak terlalu jauh, hanya hitungan menit saja. Salam, Fit gimana kabarnya?............. Kira2 kpn kita bukber nih? Kurang lebih pertanyaannya seperti itu. Sekali lagi, saya memandang pertanyaan ini bukan pertanyaan yang biasa-biasa saja. Seperti setitik embun di hamparan padang pasir tandus saya mengibaratkannya. Jika harus menerawang jauh semasa di kampus, sungguh tak sanggup untuk membayangkannya. Karena rasa rindu itu sangat...

Tuesday, July 17, 2012

Pulang

Aku berjalan di gelapnya malam di tuntun oleh remang-remangnya lampu jalanan. Sepasang sepatu yang telah haus alasnya ku paksa meladeni pintaku. Sebuah amplop coklat besar ku apit di tangan kananku, disitu ku simpan segala harapan. Angin malam ini begitu menusuk tak karuan ke paru-paru, hingga ku pilih racun nikotin menghangatkannya. Deru mesin mobil saling bergantian melewati halte yang ku acuhkan. Ku lihat puluhan poster usang yang telah compang-camping terpasang di langit-langit dan dindingnya, pasrah. Sampai kapan? kan ku temui berita...

Wednesday, June 27, 2012

Prahara Gang Ujung Kampung dan Ajun Rombeng 1

Gang Haji Sanip, sebuah gang pojokkan ujung jalan di kampung kami. Gang yang nyempil diujung jalan buntu sana tak akan ramai bila tak ada -Ajun Rombeng-, sang pemuda kampung pengangguran tamatan sekolah menengah kejuruan. Ajun di kenal sebagai orang yang periang, supel, dan murah senyum atau lebih tepatnya bisa disebut doyan nyengir. Tak jarang gigi kuning langsat pengaruh kerak tembakau berkilat-kilat hiasi senyum lebarnya. Tapi terkadang Ajun Bengal juga. Bila berjalan, celana jeansnya terseret-seret kedodoran. Maklum celana ini adalah gacoan-nya. "Celana...

Thursday, June 14, 2012

Lagi-lagi soal Cinte: Jalan-Jalan dan Obrolan SMS

"Sob, besok Ahad beres subuh kita jalan nyok?" ajak Eep sesampainya ia di kosan selepas pulang kerja. "Kagak Dah, Ane mau nyuci dulu besok." jawabku sembari rebahan di atas –humairoh-, kasur terempuk pelepas lelah.  Tumben Eep tak langsung menembal jawaban ku yang mengecewakannya. “Ayolah, fit!”, “Sok, sibuk bener, luh!”, “Kagak Solder lu!” (maksudnya Eep; solider atau Sohib) biasanya ia mendesak dengan senjatanya itu. Ia malah terheran-heran melihat kamar kosan 2,5 x 3 meter tempatku berada. Matanya terbelalak menyisir kamar...

Thursday, June 7, 2012

Garis Santolo di ujung Garut Selatan....

Subuh itu, kami satu tim survei yang berjumlahkan 5 orang bersiap-siap untuk pergi menuju sebuah pantai yang berada di Garut Selatan. Selepas shalat Subuh kami langsung memanaskan tiga sepeda motor yang kami tunggangi dari Bandung ke Kota Garut malam kemarin. Dan kini mereka menjadi teman setia kami yang akan menghantarkan kami sampai ke tujuan, Pantai Santolo. Ya, Pantai Santolo tujuan kami. Karena telah memikat setiap mata kami sejak di Bandung...

Saturday, May 26, 2012

GEROBAK GORENGAN DAN WAJAH TUANYA...

Depan ujung jalan bergapura itu begitu bersih, sebuah gerobak gorengan bertengger di samping gapura menghadap jalan raya didepannya. Entah mengapa sepeda motor bebek yang saya tunggangi ini tiba-tiba mau merapat kebahu badan jalan dekat gapura dan gerobak. "Bu, punten gorengan na nyuhun keun tilu rebu eun." pesan saya. "Mangga, A." jawab sang pedagang dengan senyumnya. Kursi jongko dekat gerobak menjadi tempat saya menikmati gorengan hangat di pagi dingin itu.  Perjalanan pulang dari kota Bandung ke kota asal terhenti di gang itu....

Friday, May 4, 2012

May Day Yang Merona

Selepas subuh itu, aku telah bergegas menyiapkan apa yang harus disiapkan untuk pagi nanti. Jam dinding nampak congkak tak mau berbagi kemurahan hatinya untuk wajah letih sisa kemarin ini. Pukul 05.00 WIB, semuanya harus sudah rapih masuk kedalam kantung hitam yang selalu aku slempangkan di badan kurus ku ini. Pulpen, handPhone lengkap dengan headset-nya, sekotak obeng beserta kroni-kroninya, dan name tag sang kunci masuk kekawasan itu. Perlengkapan kerja telah siap! Ok, selanjutnya kita bebenah diri. Kamar mandi dan pakaian seragam sisa...

Friday, April 20, 2012

6 Bulan Yang Menghilang

Wajah lugu, polos, dan periang itu telah lama tak terlihat akhir-akhir ini. Teman kecil sebayanya selalu berkumpul di ujung siang dekat pohon jambu batu depan halaman rumah neneknya. Satu persatu daun telah berguguran jatuh tertebak angin. Kamana Lala teh?, gumam Caca salah satu teman karibnya.  Pemilik wajah itu kini telah pergi ke kabupaten tetangga sebelah karena pindah kerjaan orang tuanya. Tak ada kabar jenaka tentangnya lagi pasca kepindahannya itu. Jambu buah favoritnya begitu merdeka bergelantungan dimana saja di dahan pohonnya....

Monday, April 16, 2012

Wajah Cinta

Lama rasanya tak menulis lagi. Salam sahabat pembaca yang budiman? Rupa-rupanya masa 'alpa' saya tak menulis di blog ini, menjadikan saya lupa bagaimana menulis dengan lumayan apik seperti dulu. Tapi sekali lagi ini langkah awal yang harus di lalui dan semua orang pasti pernah mengalaminya. Ok, kita awali tulisan ini dengan kata "cinta". Tepatnya malam kemarin, saya lihat wajah cinta kala itu. Begitu santun, ramah, dan menenangkan. "laaillaaaha ilallahhhh..." adzan maghrib telah terkhatamkan oleh para muadzin kondang di kampung. Saat itu begitu...

Wednesday, March 14, 2012

Acil "BBC" Namaku

Tak ada yang berbeda, bahkan tak ada yang istimewa dari sebuah kampung di kilometer sembilan jalan Terusan Kapten Halim itu. Jalan raya melintang di depannya masih tetap sama dengan jalan raya kebanyakan. Hamparan sawah menghijau terhampar luas mengelilingi permukimannya. Riuh redah permukimannya terbelah oleh jalur utama yang tersusun dari batu sungai tanpa aspal hasil kerja bakti penduduknya. Mushola-mushola disana sebagai pusat tempat peribadatan, tak ubahnya  seperti kampung mana pun di tanah Pasundan lainnya. Dua garis sungai yang...

Wednesday, March 7, 2012

Lidah tuh tak bertulang, tapi tajam seperti pedang?

Sahabat-sahabat, terkadang kita agak selalu meremehkan sebelah mata mengenai bab penjagaan lidah. Padahal Rasul kita Nabi Muhammad Saw berpesan, bahwasannya kita selaku muslim orang yang beriman kepada Alloh dan Rasul-Nya di anjurkan menjaga lidah dan akhlak. Karena telah di jelaskan bahwasannya apa yang kita utarakan bila gibah, maka kita selayaknya seperti memakan bangkai saudara kita sendiri (Qs. Al-Hujarrat:12) Apa yang terjadi sekarang? Fenomena program televisi begitu memfasilitasi kita untuk mengasah kemampuan gibah kita agar 'si gibah'...

Ada Apa Pagi Ini ???

Kini Malam Bercerita tentang tenangnya Ketika Pagi Buta Semua Sibuk Bangunkan Sang Pengkantuk Puluhan Benih Bangsa Kehausan Ilmu Pagi ini Ada Apa Pagi Ini ??? Kemana sang Pengajar ??? Pulang Sajakah Aku Tak Peduli Seakan Urungkan Niat Tuk Ubah Yang Salah Tapi Itu Bukan Sebuah Jawaban Maka Hadapi Saja Semua Dengan Ilmu Yang Ada Walau Sederhana. Karya : Fitrah Nurjaman 02 Januari 2002...

PUTIH, KELABU, HITAM

Hei... Putih, Kelabu, Hitam Apa  dia masih ada? Akar-akar tersesat itu masih ada kawan Siapa itu yang menatap teduh di balik embun sisa pagi tadi? Hei, Awan… Putih, Kelabu, Hitam Apa Kabar di Senja ini? Penat sesak aku di jalan raya yang menua Siapa itu penyejuk di balik bola mata senja kala ini? Hei… Dia tak Putih, Kelabu ,Hitam Berwarna merona wajahnya, kawan Lantas siapakah dia? Pelangi senja selepas hujan itulah dia kawan. Kostan Istanaku (Sekeloa Timur), 29 Juni 2010, 04.54 pm...

KAU TITIPAN SANG MAHA RAHMAN

Raut wajah itu lugu penuh harapan, kawan. Garis lengkung senyumannya menjadikan langit tersenyum pada dunia. Bahkan seorang Muhammad bagian darinya, sebelum Ibundanya pergi dari hingar bingar dunia. Mata bercahaya ingatkan kita akan sebuah kata ketegaran. Untaian-untaian harapannya dalam lisan do’a mampu membelah atmosfir dunia.  “Janganlah kau hardik mereka!” Tuhan berkata dalam surat cintanya kepada manusia. Ku elus lembut rambutnya dengan ikhlas, Malaikat pun tersenyum menatapnya. Jangan kau ragu, wahai wajah lugu penuh harapan. Langkah...

Klimaks

Saat-saat itu, dimana deru mesin sepeda motor bebek ku tersengau. Roda-roda motor aku pecut dengan tarikan gas yang memaksa tergesa, roda belakang seakan ingin mengejar sang roda depan. Lampu lalu lintas sedang memihak pada ku, terimaksaih kawan; si lampu merah yang tak menghambat. Jalur alternatif itu mendadak lancar tak dirundung macet kendaraan yang memiliki keperluan yang lain. Mentari Sumedang menuntun laju motor bebek butut ku di pagi itu. Dan jam 7.00 pagi sampailah sudah semua harapan yang ku catat dalam buku diary yang ku titipkan...

Setitik Surga di Dunia

Purwakarta, 07 Maret 2012 Kawan, saat ini tepat pukul 14.30 WIB. Aku berada di tempat yang begitu nyaman, tenang, asri, dan tentram. Tak kuasa lidah ini menyebutnya "Setitik Surga di dunia". -Situ Wanayasa- yang begitu bersahaja. Saya tak terlalu pintar berkata-kata menggambarkannya. Namun akan ku coba menceritakannya kepadamu, kawan. Tentang tempat yang indah rupawan ini. Aku lihat lingkaran situ ini tak sempurna namun berhiaskan udara...

Friday, February 24, 2012

Uzlah ku.

Kota pensiun yang ku pijak ini begitu tak wajar. Lihat saja jam digital kubus dekat -CPU- ku itu terpajang menggerutu. "31,5 c ini tak biasa!" ketusnya. Debu-debu itu berterbangan dengan lenggangnya. Hujan? Itu hanya cerita lalu. Matahari begitu sakti dengan bulatan sempurnanya. Ah, tak kuasa mata ini memandangnya! Bulir-bulir keringat bergelayutan di kening, hidung, bahkan ketiak. Lengket sudah sekujur tubuh. Tapi.... Anak-anak tangga pendopo itu, suguhkan ketentraman. Coba kau perhatikan itu baik-baik! Ombak-ombak kecil dari kayuhan pendayung...

Monday, February 13, 2012

Dua Lima Lebih Tiga Bulan...?

Semilir udara pagi senin ini masih sama dengan hari sabtu kemarin. 04 Februari 2012, tanggal bersejarah bagi salah satu kakak yang juga sahabat kami. Sabtu pagi itu yang teduh dan penuh kebahagian bagi kami selaku adik-adik kelasnya, menghadiri undangan darinya. Kami tahu kau begitu bahagia, kang. Setiap kami di rangkulnya erat dengan pelukan hangatnya. “Terimakasih, akhi.” Itulah kata-kata yang terlontar darinya dengan senyuman yang tak luntur-luntur setiap kali kami bertutur, “Barakallah, ya Akhi.” Sahabat yang juga kakak kami...

Sunday, February 12, 2012

SEA Games I comming...!

Animasi by: Fitrah Nurjaman Berawal dari niat lari-lari kecil di sekeliling bundaran situ buleut, nampak ramai jalur  lingkaran itu. Ahad tepatnya; dimana rasa malas bisa aku bunuh selepas mata ini terobati rasa kantuknya karena secangkir kopi manis kental.  **** Hop-hop, hop-hop begitu caraku mengatur langkah lari kecil ku agar hemat tenaga tapi tetap eksis berlari. Namun sebelum berlari, ku parkirkan motor bebek andalanku...

Thursday, February 9, 2012

SENJA ITU.... HUFH, HANYA MIMPI!

Senja kala itu mendung; tak nampak seperti biasanya, namun tak nampak juga datang hujan memenuhi undangannya. Ah,gak bakal hujan. Acil menerka-nerka dalam pikirnya sambil memandang langit senja kala itu. Matanya agak sayup karena lelah yang mendahaga dikerongkongannya serta disibukkan bunyi-bunyian yang berasal dari dalam perutnya; mungkin cacing dalam perut berdemo menumpahkan aspirasinya. "Kapan yah suara itu terdengar lagi?", "Sabar Cil, bentaran juga bakal Adzan Maghrib." Emak mencoba menenangkan  gemuruh perut Acil yang meletup-letup....

Monday, January 30, 2012

JKT di 18.30-22.0 PM

“Terminal Kampung Rambutan”, begitulah nama tempat tujuan saya tersemat dengan apik di salah satu papan penunjuk arah berwarna dasar hijau itu. Saya rasa inilah Jakarta di 18.30 Pm. Papan itu semakin menghilang dari pelupuk mata ditikungan tajam arah terminal yang dimaksud. Bus antar kota yang saya naiki ini semakin menurunkan kecepatannya disekitar 20 km/jam. Saya yakinkan lagi keberadaan saya ini dalam hati, kini saya disini. Benar kawan saya disini, Jakarta yang amat kalut.   Perlahan saya coba turun dari bus dan menginjakkan kaki...

Saturday, January 21, 2012

2K5 Langkah Awal Yang Bermakna

Saat ini saya masih berada di Bandung dengan segala memorial yang sulit dilupakan. Dimana dulu, awal perintisan jalur-jalur akademik mulai terukir di Ibu kota provinsi ini. Tapi saya tersadarkan dengan selang waktu yang menghentakkan diri ini dan disaat ini, kawan. Mengingatkan akan segala hal yang sudah kita lalui di “kota perjuangan”. Begitulah para aktivis mahasiswa menyebutnya pada lagu “halo-halo bandung” yang diplesetkan itu.  Begitu...

Monday, January 2, 2012

Perayaan Tahun Baru, "Setan"

31 Desember 2011, "Salam kesenangan, buat semua yang diperbudak-nya.", sapa setan di penghujung akhir tahun. Kawanku, malam ini persis dengan malam dimana puasaku dan puasamu berakhir beberapa bulan yang lalu. Namun gema takbir, tahmid, tahlil tak terdengar kali ini. Bahkan mushola-mushola tak seramai malam itu. Kini semua telah tumpah ruah di jalanan. Dimana saat itu hari perayaan kebebasan aku untuk menggoda mu wahai manusia. kembang api saat ini lebih meriah dibanding -malam takbiran- yang katamu itu hari kemenanganmu, kawan....

Lagi-Lagi Soal Cinte...: Politik Emang Butuh Cinte...!!!

"Cinta kepada hidup.... memberikan... senyuman abadi, walau hidup kadang tak adil tapi cinta lengkapi kita....... ho.... wo......................" sambil terpejam Eep meresapi lagu yang ia nyanyikan sembari dituntun penyanyi aslinya dari headphone MP3-nya yang terpasang rapat di kedua telinganya malam itu dan tumben syair yang ia nyanyikan benar apa adanya tanpa di rubah tatanan bahasanya ke betawi. "Woi.... berisik....!!!" koor penghuni kost termasuk aku. Dan Eep pun berbisik sambil meneruskan hobinya yang ia asah diam-diam itu. Aku...